Minggu, 19 November 2017

Tanaman Obat SIMPLISIA dan Kegunaannya

Nama Simplisia Tanaman Obat dan Kegunaannya

Posted on 20  November 2017 by ariensundari


RHIZOMA
1. Nama latin : BOESENBERGIAE RHIZOMA
Nama lain : Temu kunci
Kegunaan : antidiare

2. Nama latin : CALAMI RHIZOMA
Nama lain : dlingo, jaringau
Kegunaan : bahan pewangi, karminativa, insektisida, demam nifas

3. Nama latin : CURCUMAE RHIZOMA
Nama lain : temu lawak, koneng gede
Kegunaan : kolagoga. Antispasmodik, amara

4. Nama latin : CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA
Nama lain : temu hitam
Kegunaan : bagian dari jamu, antirematika, karminativa

5. Nama latin : CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA
Nama lain : kunyit
Kegunaan : karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida

6. Nama latin : CURCUMAE HEYNEANAE RHIZOMA
Nama lain : rimpang temu giring
Kegunaan : antiseptika kulit, anthelmintika

7. Nama latin : CYPERI RHIZOMA
Nama lain : rimpang teki
Kegunaan : diuretika, stomakika

8. Nama latin : IMPERATAE RHIZOMA
Nama lain : akar alang-alang
Kegunaan : diuretika, antipiretika

9. Nama latin : KAEMPFERIAE RHIZOMA
Nama lain : kencur
Kegunaan ; ekspetransia, diaforetika, karminativa, stimulansia, roboransia

10. Nama latin : LANGUATIS RHIZOMA
Nama lain : lengkuas
Kegunaan : bumbu, karminativa, antifungi

11. Nama latin : ZINGIBERIS RHIZOMA
Nama lain : jahe
Kegunaan : karminativa, stimulansia, diaforetika

12. Nama latin : ZINGIBERIS AROMATICAE RHIZOMA
Nama lain : lempuyang wangi
Kegunaan : karminativa, stomakika

13. Nama latin : ZINGIBERIS LITTORALIS RHIZOMA
Nama lain : lempuyang pahit
Kegunaan : stomakika

14. Nama latin : ZINGIBERIS PURPUREI RHIZOMA
Nama lain : panglay
Kegunaan : karminativa, menghangatkan badan

15. Nama latin : ZINGIBERIS ZERUMBETI RHIZOMA
Nama lain : lenpuyang gajah
Kegunaan : karminativa, stomakika

RADIX
1. Nama latin : CATHARANTHI RADIX
Nama lain : akar tapak dara
Kegunaan : peluruh kemih (emenagoga), obat diabetes, obat kanker

2. Nama latin : DERRIDIS RADIX
Nama lain : akar tuba
Kegunaan : racun panah, racun ikan, skabisida, insektisida

3. Nama latin : ELEPHANTOPI RADIX
Nama lain : akar tapak liman
Kegunaan : anti demam

4. Nama latin : EURYCOMAE RADIX
Nama lain : akar pasak bumi
Kegunaan : diuretia, antipiretika, aprodisiaka

5. Nama latin : GLYCYRRHIZAE RADIX
Nama lain : akar manis
Kegunaan : antitusiv

6. Nama latin ; IPECACUANHAE RADIX
Nama lain : akar ipeka
Kegunaan : – dalam jumlah kecil untuk penambah nafsu makan, -dalam jumlah sedang untuk diaforetika dan ekspetoransia, -dalam jumlah banyak sebagai emetika

7. Nama latin : PANACIS RADIX
Nama lain : ginseng
Kegunaan : amara dan stimulansia

8. Nama latin : RAUWOLFIAE SERPERTINAE RADIX

Nama lain : akar pulepandak
Kegunaan : antihipertensi, dan gangguan neuropsikhiatrik

9. Nama latin : RHEI RADIX
Nama lain : kelembak
Kegunaan : laksantiva

10. Nama latin : VALERIANAE RADIX
Nama lain :akar valerian
Kegunaan : sedativa

11. Nama latin : VETIVERIAE RADIX
Nama lain : akar wangi
Kegunaan : bahan pewangi,diafotertika

CORTEX
1. Nama latin : ALSTONIAE CORTEX
Nama lain : kulit pule
Kegunaan : antipiretika, antimalaria, stomakika, antidiabetika, anthelmintika

2. Nama latin : ALYXIAE CORTEX
Nama lain : pulasari
Kegunaan : bahan pewangi, karminativa, antidemam

3. Nama latin : BURMANI CORTEX
Nama lain : kulit manis jangan
Kegunaan : diaforetika, karminativa, antiiritansia, bahan pewangi, bumbu masak

4. Nama latin : CINCHONAE CORTEX
Nama lain : kulit kina
Kegunaan : antipiretika, antimalaria, amara

5. Nama latin : CINNAMOMI CORTEX
Nama lain : kulit kayu manis
Kegunaan : karminativa, menghangatkan lambung, dicampur dengan adstringensia lainnya untuk obat mencret

6. Nama latin :GRANATI CORTEX
Nama lain : kulit batang delima
Kegunaan : pengelat(astringensia), antelmintika

7. Nama latin : GRANATI FRUCTUS CORTEX
Nama lain : kulit buah dlima
Kegunaan : pengelat usus(adstringensia), obat cacing

8. Nama latin : LITSEAE CORTEX
Nama lain : kulit krangean
Kegunaan : karminativa, spasmolitika, stomakika

9. Nama latin : PARAMERIAE CORTEX
Nama lain : kulit kayu rapat, pegatsih
Kegunaan : pengelat ( atsringensia)

10. Nama latin : SIMPLOCI CORTEX
Nama lain : kulit sariawan
Kegunaan : antisariawan

11. Nama latin : SYZYGII CORTEX
Nama lain : kulit jamblang
Kegunaan : astringensia, obat kencing manis

BULBUS, CORMUS, LIGNUM, CAULIS, TUBER
1. Nama latin : ALII SATIVI BULBUS
Nama lain : bawang putih
Kegunaan : antikolestrol, antiseptika, antispasmodik, antiiritansia

2. Nama latin : COLCHICI CORMUS
Nama lain : daun umbi kolkisi
Kegunaan : antireumatika

3. Nama latin : SANTALI LIGNUM
Nama lain : kayu cendana
Kegunaan : diuretika, karminativa, antispasmodik

4. Nama latin : SAPPAN LIGNUM
Nama lain : kayu secang
Kegunaa :astringensia

5. Nama lain : TINOSPORAE CAULIS
Nama lain : bratawali
Kegunaan : obat demam, tonikum, antidiabetes

6. Nama latin : SOLANI TUBERA
Nama lain : umbi kentang
Kegunaaan : zat tambahan

HERBA
1. Nama latin : ANDROGRAPHIDIS HERBA
Nama lain : sambiloto
Kegunaan :tonikum, antipiretika, diuretika

2. Nama latin : BELLADONNAE HERBA
Nama lain : herba beladon
Kegunaan : sesak nafas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme, parasimpatolitik

3. Nama latin : CENTELLAE HERBA
Nama lain : herba pegagan, daun kaki kuda
Kegunaan : diuretika, amara, tonikum, astringensia, obat sariawan

4. Nama latin : EQUISETI HERBA
Nama lain : greges otot, rumput betung
Kegunaan : diuretika

5. Nama latain : EPHEDRAE EQUISETINAE HERBA
Nama lain : herna ephedra equisetina
Kegunaan : vasodilatansia, obat sesak napas

6. Nama latin : HIRTAE HERBA
Nama lain : patikan kebo, gendong anak
Kegunaan : obat batuk, sedativa

7. Nama latin : HYOSCYAMI HERBA
Nama lain : herba hiosiami
Kegunaan : sesak napas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme, parasimpatolikum, antispasmodik, penenang, melemaskan otot polos

8. Nama latin : MENTHAE ARVENSITIS HERBA
Nama lain : daun poko
Kegunaan : karminativa, antispasmodik, diaforetika

9. Nama lati : MENTHAE PIPERITAE
Nama lain : herba pepermin
Kegunaan : karmninativa

10. Nama latin : PHYLLANTHI HERBA
Nama lain : meniran
Kegunaan : diuretika

11. Nama latin : SERPYLLI HERBA
Nama lain : herba serpili
Kegunaan : ekspetoransia

12. Nama latin : STRAMONII HERBA
Nama lain : herba stramonii
Kegunaan : sesak napas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme

13. Nama latin : THYMI HERBA
Nama lain : herba timi
Kegunaan : obat batuk( ekspetoransia)

FOLIUM
1. Nama latin : ABRI FOLIUM
Nama lain : Daun Saga
Kegunaan : Obat sariawan dan obat batuk

2. Nama latin : ACHILEAE FOLIUM
Nama lain : Daun Seribu
Kegunaan : Antipiretik, diaforeti, karminativa

3. Nama latin : AGLAIAE FOLIUM
Nama lain : Daun Pacar Cina
Kegunaan : Mengurangi haid, obat gonorhoe

4. Nama latin : APII GRAVEOLENTIS FOLIUM
Nama lain : Daun seledri
Kegunaan : memacu enzim pencernaan (stomakika), diuretika

5. Nama latin : BAECKEAE FOLIUM
Nama lain : Daun Jungrahab
Kegunaan : Diuretik, obat sakit perut, muntah emetic

6. Nama latin : BASILICI FOLIUM
Nama lain : Daun selasih
Kegunaan : ekspetoransia, peluruh haid (emenagoga), karminativa, pencegah mual, penambah nafsu makan, adstringensia, antipiretik, pereda kejang, pngobatan pasca persalinan

7. Nama latin : BATATASEAE FOLIUM
Nama lain : Daun ubi jalar
Kegunaan : mempercepat pematangan bisul

8. Nama lain : BLUMEAE FOLIUM
Nama lain : Daun Sembung
Kegunaan : Karminativa, sudorifika, obat batuk adstringen

9. Nama latin : CARICAE FOLIUM
Nama lain : Daun Pepaya
Kegunaan : anti demam, amara, obat disentri

10. Nama latin :CARYOPHYLLI FOLIUM
Nama lain : Daun cengkeh
Kegunaan : aromatic, karminativa, stimulant

11. Nama latin : CASSIAE FOLIUM
Nama lain : Daun ketepeng
Kegunaan : Obat kurap, obat kelainan kulit, pencahar(laksantiva), obat demam, adstringensia

12. Nama latin : COCA FOLIUM
Nama lain : Daun Koka
Keguinaan : diambil kokainnya dipakai untuk membuat minuman koka setelah bebas cocainnya

13. Nama latin : COLEI AMBOINICI FOLIUM
Nama lain : Daun jinten
Kegunaan : antipiretik, sakit kepala ( analgetik), obat luka, sariawan, obat batuk, mules

14. Nama latin : CYMBOPOGONIS FOLIUM
Nama lain : Daun Sereh
Kegunaan : Karminativa, antispasmodic, antipiretik, amara, penghalau serangga

15. Nama latin : DESMODII TRIQUETRI FOLIUM
Nama lain : Daun duduk
Kegunaan :tonikum, diuretic

16. Nama latin : DIGITALIS FOLIUM
Nama lain : Daun digitalis/daun jari
Kegunaan : kardiotonika

17. Nama latin : DIGITALIS LANATAE FOLIUM
Nama lain : daun digitalis lanata
Kegunaan : isolasi, glukosida terutama digoksida

18. Nama latin : ECLIPTAE FOLIUM
Nama lain : Daun urang-aring
Kegunaan : adstringensia, perawatan rambut

19. Nama latin : ELEPHANTOPI FOLIUM
Nama lain : Daun tapak liman
Kegunaan : anti demam, adstringesia

20. Nama latin : GUAZUMAE FOLIUM
Nama lain : Daun jatiblanda
Kegunaan : astringensia, obat langsing

21. Nama latin : GYNURAE PROCUMBENSIS FOLIUM
Nama lain : Daun sambung nyawa
Kegunaan : antipiretik

22. Nama latin : GYNURAE SEGETUM FOLIUM
Nama lain : Daun dewa
Kegunan : antihipertensi

23. Nama latin : HEMIGRAPHIDIS FOLIUM
Nama lain : Daun sambang getih
Kegunaan : diuretic

24. Nama latin : HIBISCI ROSA SINENSIS FOLIUM
Nama lain : Daun kembang sepatu
kegunaan : kompres, peluruh dahak (ekspetoransia), emoliensia

25. Nama latin : JASMINI FOLIUM
Nama lain : Daun melati
Kegunaan : Obat bisul, menghentikan ASI

26. Nama latin : MURRAYAE FOLIUM
Nama lain : Daun kemuning
Kegunaan : antitiroid, obat gonorhoe

27. Nama latin : ORTHOSIPHONIS FOLIUM
Nama lain : Daun kumis kucing, daun remujung, java tea
Kaegunaan : diuretika

28. Nama latin : PERSEAE FOLIUM
Nama lain : Daun advokat
Kegunaan : diuretika

29. Nama latin : PIPERIS FOLIUM
Nama lain : Daun sirih
Kegunaan : antisariawan, antibatuk, antiseptic, obat kumur

30. Nama latin : POLYANTHAE FOLIUM
Nama lain : Daun salam
Kegunaan : antidiare, adstringensia

31. Nama latin : PSIDII FOLIUM
Nama lain : Daun jambu biji
Kegunaan :antidiare, adstringensia

32. Nama latin : SENNAE FOLIUM
Nama lain : daun sena
Kegunaan : pencahar

33. Nama latin : SAUROPI FOLIUM
Nama lain : daun katuk
Kegunaan : memperlancar ASI dan obat bisul

34. Nama latin : SERICOCALYCIS FOLIUM
Nama lain : daun kejibeling, daun ngokilo
Kegunaan : diuretic

35. Nama latin : SONCHI FOLIUM
Nama lain : daun tempuyung
Kegunaan : diuretic, antiurolitiasis

36. Nama latin : SYMPLOCI FOLIUM
Nama lain : daun sariawan
Kegunaan : obat kumur dan sariawan

37. Nama latin : THEAE FOLIUM
Nama lain : daun teh
Kegunaan : antidota pada keracunan alkaloid dan logam-logam berat, analeptika, stimulansia


FLOS
1. Nama latin : CARTHAMI FLOS
Nama lain : kembang pulu, kesumba
Kegunaan : laksantiva

2. Nama latin : CARYOPHYLLI FLOS
Nama lain : cengkeh
Kegunaan : stimulansia, obat mulas, menghilangkan rasa mual muntah

3. Nama latin : JASMINI FLOS
Nama lain : bunga melati
Kegunaan : korigen odoris, antipiretik, penghenti ASI

4. Nama latin : MESSUAE FOLIUM
Nama lain : Bungan nagasari
Kegunaan : antidiare, aromatikum, ekspetoransia

5. Nama latin : PYRETHRI FLOS
Nama lain : Bunga piretri/bunga krisan
Kegunaan : racun serangga

6. Nama latin : WOODFORDIAE FLOS
Nama lain : Bunga sidawayah
Kegunaan : astringensia

FRUCTUS
1. Nama latin : AMOMI FRUCTUS
Nama lain : kapolaga
Kegunan : bumbu masak, bahan pewangi, karminativa, dibuat tingtur

2. Nama latin : ANISI FUCTUS
Nama lain : buah adas manis
Kegunaan : karminativa, obat mulas

3. Nama latin : BRUCEAE FRUCTUS
Nama lain : tambara marica, buah makasar
Kegunaan : obat disentri, hemostatika

4. Nama latin : CAPCISI FRUCTUS
Nama alain : cabe, capsicum cayenne pepper, Lombok
Kegunaan : Stomakikum, tingturnya sebagai obat gosok

5. Nama latin : CAPCISI FRUTESCENTIS FRUCTUS
Nama lain : buah cabe rawit
Kegunaan : stimulansia, stomakika, karminativa

6. Nama latin : COPTICI FRUCTUS
Nama lain : buah mungsi
Kegunaan : karminativa, desinfektansia

7. Nama latin : CORIANDRI FRUCTUS
Nama lain : ketumbar
Kegunaan : Bumbu masak, karminativa

8. Nama latin : CUBEBAE FRUCTUS
Nama latin : Buah kemukus
Kegunaan : obat radang selaput lender, saluran kemih

9. Nama latin : CUMINI FRICTUS
Nama lain : buah jinten putih
Kegunaan : stimulansia, karminativa, stomakikum

10. Nama latin : FOENICULI FRUCTUS
Nama lain : Buah adas
Kegunaan : karminativa, obat mulas, obat gosok anak

11. Nama latin : GOSSYPIUM FRUCTUS
Nama lain : kapas murni
Kegunaan : untuk alat kesehatan

12. Nama latin : ISORAE FRUCTUS
Nama lain : buah puteran, kayu ules
Kegunaan : antidiare

13. Nama latin : MELALEUCAE FRUCTUS
Nama lain : buah kayu putih
Kaegunaan : karminativa

14. Nama latin : MORINDAE CITRIFOLIAE FRUCTUS
Nama lain : mengkudu, pace, buah noni
Kegunaan : antidiare, antihipertensi, roboransia, ekspetoransia

15. Nama latin : PANDANUS FRUCTUS
Nama lain : Papuan red fruit/ buah merah
Kegunaan : obat tumor, kanker, HIV

16. Nama latin : PAPAVERIS FRUCTUS
Nama lain : buah opium, buah candu
Kegunaan : sedative ringan, obat batuk

17. Nama latin : PHALERIAE FRUCTUS
Nama lain : buah mahkota dewa
Kegunaan : antihipertensi, obat asam urat, antidiabetes, lever, kanker, pendarahan, membersihkan racun

18. Nama latin : PIPERIS ALBI FRUCTUS
Nama lain : lada putih, merica putih
Kegunaan : karminativa, bumbu masak

19. Nama latin : PIPERIS NIGRI FRUCTUS
Nama lain : lada hitam, meriva hitam
Kegunaan : karminativa, iritasi local

20. Nama latin : RETROFRACTI FRUCTUS
Nama lain : cabe jawa, lada panjang, cabe jamu
Kegunaan : stimulansia, karminativa, diuretika

21. Nama latin : TAMARINDI PULPA FRUCTUS
Nama lain : asam jawa, pulpa tamarindorum cruda
Kegunaan : pencahar lemah

22. Nama latin : VANILAE FRUCTUS
Nama lain : buah vanili
Kegunaan : bahan pewangi

23. Nama latin : WOODFORDIAE FRUCTUS
Nama lain : buah sidawayah
Kegunaan : adstringensia


SEMEN
1. Nama latin : ARECAE SEMEN
Nama lain : biji pinangm jambe
Kegunaan : memperkecil pupil mata, obat cacing (antelmintika)khususnya cacing pita untuk makan sirih

2. Nama latin : COFFEAE SEMEN
Nama lain : biji kopi
Kegunaan : penawar racun (antidota), antipiretik, diuretic

3. Nama latin : COLAE SEMEN
Nama lain : biji kola
Kegunaan : minuman menyegarkan

4. Nama latin : CUCURBITAE SEMEN
Nama lain : biji labu merah
Kegunaan : obat cacing pita, diberikan dalam emulsa segar

5. Nama latin : FOENIGRAECI SEMEN
Nama lain : biji klabet/cecenet
Kegunaan : bahan pewangi

6. Nama latin : MYRISTICAE SEMEN
Nama lain : pala, nutmeg, nux moschata
Kegunaan : bahanpewangi, karminativa, stimulansia setempat sal pencernaaan, miristin untuk membius

7. Nama latin : MYRISTICAE ARILUS SEMEN
Nama lain : kembang pala, macis
Kegunaan : karminativa, aromatic

8. Nama latin : MYIRISTICAE PERICARPIUM SEMEN
Nama lain : kulit buah pala
Kegunaan : karminativa, aromatic

9. Nama latin : NIGELLAE DAMASCENAE SEMEN
Nama lain : biji jinten hitam manis
Kegunaan : karminativa

10. Nama latin : NIGELLAE SATIVAE SEMEN
Nama lain : biji jinten hitam pahit
Kegunaan : stimulansia, karminatifa, diaforetika

11. Nama latin : PARKIAE SEMEN
Nama lain : biji kedawung
Kegunaan : antidiare, adstringensia

12. Nama latin : STRYCHNI SEMEN
Nama lain : biji strihni
Kegunaan : amara, stimlansia, antidota (keracunan)


AMYLUM
1. Nama latin : AMYLUM MANIHOT
Nama lain : pati singkong
Kegunaan : zat tambahan

2. Nama latin : AMYLUM MAYDIS
Nama lain :pati jagung , maizena corn starch
Kegunaan : zat tambahan

3. Nama latin : AMYLUM ORYZAE
Nama lain : pati beras
Kegunaan : bahan penolong sediaan obat/zat tambahan

4. Nama latin : AMYLUM SOLANI
Nama lain : pati kentang
Kegunaan : zat tambahan

5. Nama latin : AMYLUM TRITICI
Nama lain : pati gandum
Kegunaan : zat tambahan


OLEUM
1. Nama Latin : OLEUM ANISI
Nama lain : minyak adas manis
Kegunaan : obat batuk, perangsang peristaltic pada mulas

2. Nama latin : OLEUM ARACHIDIS
Nama latin : Minyak kacang, peanut oil
Kegunaan : pengganti minyak zaitun pada pembuatan margarine dan sabun

3. Nama latin : OLEUM AURANTII
Nama lain : minyak jeruk manis
Kegunaan : Obat bronchitis menahun, bahan pewangi

4. Nama latin : OLEUM CACAO
Nama lain : Lemak coklat
Kegunaan : kosmetok, suppositoria

5. Nama latin : OLEUM CAJUPUTI
Nama lain : Minyak kayu putih
Kegunaan : sebagai obat gosok pada sakit encok dan rasa nyeri lain, kadang-kadang untuk batuk

6. Nama latin : OLEUM CANANGA
Nama lain : Minyak Kananga
Kegunaan : zat tambahan dan parfum

7. Nama latin : OLEUM CARCHARIDIS
Nama lain : minyak ikan hiu
Kegunaan : sumber kalori dan pengobatan avitaminosis A dan D

8. Nama latin : OLEUM CARYOPHYLI
Nama lain : minyak cengkeh, clove oil
Kegunaan : obat sakit gigi, mules, kadang untuk obat batuk

9. Nama latin : OLEUM CINNAMOMI
Nama lain : Minyak kayu manis
Kegunaan : Obat gosok, mules, pengawet sirup

10. Nama latin : OLEUM CITRI
Nama lain : minyak jeruk, lemon oil
Kegunaan : Obat batuk, perangsang peristaltik pada mulas, bahan pewangi

11. Nama latin : OLEUM CITRONELLAE
Nama lain : minyak sereh
Kegunaan : parfum dan penghalau serangga karena mengandung metilheptanon

12. Nama latin : OLEUM COCOS
Nama lain : minyak kelapa, coconut oil
Kegunaan : untuk membuat salep, shampoo, sabun yang dapat dipakai untuk mencuci dengan air laut atau air yang kalsiumnya tinggi

13. Nama latin : OLEUM COPTICI
Nama lain : minyak mungsi
Kegunaan : isolasi timo, karminativa

14. Nama latin : OLEUM CORIANDRI
Nama lain : minyak ketumbar
Kegunaan : bahan pewangi dan karminativa

15. Nama latin : OLEUM EUCALYPTI
Nama lain : minyak ekaliptus
Kegunaan : germisida (pembunuh bakteri) obat batuk, antiseptic saluran pernapasan

16. Nama latin : OLEUM FOENICULI
Nama lain : minyak adas
Kegunaan : obat gosok bayi, obat mulas untuk anak-anak, karminativa rendah, terbanyak digunakan untuk bahan pewangi aqua foeniculi

17. Nama latin : OLEUM IECORIS ASELLI
Nama lain : minyak ikan, oleum morrrhuae, cod liver oil
Kegunaan : sumber vitamin A dan D

18. Nama latin : OLEUM MAYDIS
Nama lain : minyak jagung
Kegunaan : zat tambahan pengganti minyak lemak pada pasien yang tinggi kadar kolesterolnya

19. Nama latin : OLEUM MENTHAE PIPERITAE
Nama lain : minyak permen, peppermint oil
Kegunaan : karminativa, stimulansia, sebagai obat mulas

20. Nama latin : OLEUM MYRISTICAE
Nama lain : minyak pala, nutmeg oil
Kegunaan : karminativa, stimulansia lambung

21. Nama latin : OLEUM MYIRISTICAE EXPRESSUM
Nama lain : lemak pala, oleum nucistae, nutmeg butter
Kegunaan : obat gosok, stimulansia luar

22. Nama latin : OLEUM OLIVAE
Nama lain : minyak zaitun
Kegunaan : bahan makanan, pencahar lemah

23. Nama latin : OLEUM POGOSTEMONI
Nama lain : minyak nilam
Kegunaan : zat tambahan bahan pewangi

24. Nama latin : OLEUM RICINI
Nama lain : minyak jarak
Kegunaan : pencahar (hati-hati pada wanita yang sedang hamil atau haid), jangan dicampur dengan obat cacing yang dapat larut dalam minyak, hair tonik

25. Nama latin : OLEUM ROSAE
Nama lain : minyak mawar, rose oil
Kegunaan : bahan pewangi

26. Nama latin : OLEUM SESAMI
Nama lain : minyak wijen, sesame oil
Kegunaan : bahan makanan sebagai obat luar untuk melemaskan kulit, untuk pembuatan plester, sabun, salep, liniment

27. Nama latin : OLEUM SHOREAE
Nama lain : minyak tengkawang, borneo talk
Kegunaan : bahan kosmetika, suppositoria

28. Nama latin : OLEUM VETIVERIAE
Nama lain : minyak akar wangi
Kegunaan : zat tambahan bahan pewangi Iklan


posted by:mariateresia
replau by: ariensundari

Senin, 16 Oktober 2017

RANITIDINE DAN MEKANISME KERJA OBATNYA



                               RANITIDINE

Nama Generik: Ranitidine Merek: Acran, Conranin, Doranit, Fordin, Hexer, Rancus, Ranin, Ranitidine Otto, Ranitidine Phapros, Ranivel, Ratinal, Renatac, Tyran, Ulceranin, Wiacid, Xeradin, Zantac, Zantifar, Zenti 150, Aciblock, Aldin, Anitid, Chopintac Chopintac/Chop, Gastridin, Getidin, Graseric, Indoran, Radin, Ranicho, Ranitidin, Ranitidine Indo Farma, Ranitidine Soho, Ranoxin, Ranticid, Rantin, Ratan, Scanarin 150/Scanarin 300, Titan, Tricker, Zantadin, Zumarandanranitidine-obat-apa.
 
Fungsi Obat Ranitidine
Untuk apa Ranitidine?
Ranitidine atau ranitidin adalah obat untuk mengurangi jumlah asam lambung dalam perut. Fungsinya untuk mengatasi dan mencegah rasa panas perut (heartburn), maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh tukak lambung. Ranitidin juga digunakan untuk mengobati dan mencegah berbagai penyakit perut dan kerongkongan yang disebabkan oleh terlalu banyak asam lambung, misalnya erosive esophagitis dan refluks asam lambung (gastroesophageal reflux disease, GERD).
Ranitidine termasuk ke dalam golongan obat H2 histamine blocker.

Obat ini juga tersedia tanpa resep. Digunakan untuk mencegah dan mengobati heartburn serta gejala lain yang diakibatkan terlalu banyak asam dalam perut (gangguan pencernaan asam). Jika Anda menggunakan obat ini tanpa resep, perhatikan instruksi pada kemasan secara saksama sehingga Anda tahu kapan harus menghubungi dokter atau apoteker.
Dosis ranitidine dan efek samping ranitidine akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Bagaimana aturan minum Ranitidine?
Konsumsilah Ranitidin lewat mulut, dengan atau tanpa makanan, biasanya sekali atau dua kali per hari atau sesuai instruksi dokter. Pada beberapa kondisi bisa saja diresepkan 4 kali sehari. Jika Anda meminum obat ini sekali sehari, biasanya harus diminum setelah makan malam atau sebelum tidur.
Dosis dan lamanya perawatan tergantung kepada kondisi medis dan respon tubuh Anda. Pada anak-anak, dosis juga bisa bergantung pada berat badan. Ikuti instruksi dokter dengan cermat. Anda bisa juga meminum obat lain (misalnya antacid) untuk kondisi Anda sesuai dengan yang direkomendasikan dokter.
Minumlah obat ini secara rutin untuk mendapatkan manfaatnya yang optimal. Untuk membantu Anda mengingat, minumlah di waktu yang sama setiap hari. Jangan meningkatkan dosis atau meminum obat ini lebih sering dari yang diresepkan, apalagi tanpa seizin dokter, karena ini dapat menunda penyembuhan.
JIka Anda menggunakan ranitidine tanpa resep untuk mengobati masalah pencernaan asam atau heartburn, minumlah satu tablet dengan segelas air secukupnya. Untuk mencegah heartburn, minumlah satu tablet dengan segelas air, 30-60 menit sebelum mengonsumsi makanan atau minuman yang biasanya menyebabkan heartburn. Jangan minum lebih dari 2 tablet dalam 24 jam kecuali dokter Anda menginstruksikannya. Jangan meminum obat ini lebih dari 14 hari berturut-turut tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Hubungi dokter jika kondisi tidak membaik atau malah memburuk.

Bagaimana cara penyimpanan Ranitidine?
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis

  • Dosis ranitidin untuk orang dewasa dengan ulkus duodenal: oral 150 mg 2 kali sehari, atau 300 mg sekali sehari setelah makan malam atau sebelum makan. Parenteral: 50 mg, IV atau IM, setiao 6-8 jam. Alternatifnya, infus IV bisa diberikan dengan rate 6.25 mg/jam selama 24 jam.
  • Dosis ranitidine untuk orang dewasa dengan dispepsia: 75 mg secara oral sekali sehari (tanpa resep) 30-60 menit sebelum makan. Dosis dapat ditingkatkan hingga 75 mg dua kali sehari. Durasi pengobatan maksimum untuk pengobatan sendiri tanpa resep adalah 14 hari.
  • Dosis ranitidine untuk orang dewasa dengan ulkus duodenal profilaksis: 150 mg secara oral sekali sehari sebelum tidur.
  • Dosis ranitidine untuk orang dewasa dengan ulkus perut: 150 mg secara oral sekali sehari sebelum tidur.
  • Dosis ranitidine untuk orang dewasa dengan erosive esophagitis: Oral — di awal: 150 mg 4 kali sehari, perawatan: 150 mg dua kali sehari. Parenteral: 50 mg, IV atau IM, setiap 6-8 hours. Alternatifnya, infus IV bisa diberikan dengan rate 6.25 mg/jam selama 24 jam.
  • Dosis ranitidine untuk orang dewasa dengan stress ulcer profilaksis: Parenteral: 50 mg, IV atau IM, setiap 6 – 8 jam.
  • Dosis ranitidine untuk orang dewasa dengan perdarahan gastrointestinal: Parenteral: 50 mg IV dosis loading, diikuti dengan 6.25 mg/jam infus IV berkelanjutan, titrasi hingga gastric pH >7.0 untuk perawatan.
  • Dosis ranitidine untuk orang dewasa dengan surgical prophylaxis: Study (n=80) – Prapengobatan di Thoracotomy untuk mengurangi GER: 150 mg secara oral 2 jam sebelum operasi.
  • Dosis ranitidin untuk orang dewasa dengan Zollinger-Ellison Syndrome: Oral: Dimulai dengan 150 mg 2 kali sehari. Sesuaikan dosis untuk mengontrol sekresi asam lambung. Dosis hingga 6 gram per hari juga pernah digunakan. Parenteral: 1 mg/kg/jam diberikan sebagai infus IV berkelanjutan hingga maksimum 2.5 mg/kg/jam (rate infus hingga 220 mg/jam pernah digunakan).
  • Dosis ranitidine untuk orang dewasa dengan kondisi Pathological Hypersecretory: Oral: Dimulai dengan 150 mg 2 kali sehari. Sesuaikan dosis untuk mengontrol sekresi asam lambung. Dosis hingga 6 gram per hari juga pernah digunakan. Parenteral: 1 mg/kg/jam diberikan sebagai infus IV berkelanjutan hingga maksimum 2.5 mg/kg/jam (rate infus hingga 220 mg/jam pernah digunakan).
  • Dosis ranitidine untuk orang dewasa dengan refluks asam lambung: Oral: 150 mg dua kali sehari. Parenteral: 50 mg, IV atau IM, setiap 6-8 jam.
Bagaimana dosis Ranitidine untuk anak-anak?
Dosis ranitidine untuk orang anak-anak dengan ulkus duodenal:
Usia 1 bulan hingga 16 tahun:
  • IV: 2-4 mg/kg/hari dibagi-bagi setiap 6-8 jam. Maksimum: 200 mg/hari IV
  • Oral: Pengobatan: 4-8 mg/kg dua kali sehari, setiap 12 jam. Maksimum: 300 mg/hari secara oral
  • Perawatan: 2-4 mg/kg/hari secara oral sekali sehari. Maksimum: 150 mg/hari secara oral
Dosis ranitidine untuk orang anak-anak dengan ulkus perut:
Usia 1 bulan hingga 16 tahun:
  • IV: 2-4 mg/kg/hari dibagi-bagi setiap 6-8 jam. Maksimum: 200 mg/hari IV
  • Oral: Pengobatan: 4-8 mg/kg dua kali sehari, setiap 12 jam. Maksimum: 300 mg/hari secara oral
  • Perawatan: 2-4 mg/kg/hari secara oral sekali sehari. Maksimum: 150 mg/hari secara oral
Dosis ranitidine untuk orang anak-anak dengan Duodenal Ulcer Prophylaxis:
Usia 1 bulan hingga 16 tahun:
  • IV: 2-4 mg/kg/hari dibagi-bagi setiap 6-8 jam Maksimum: 200 mg/hari
  • Oral: 2-4 mg/kg sekali sehari, tidak melebihi 150 mg/24 jam.
Dosis ranitidin untuk orang anak-anak untuk perawatan Gastric Ulcer
Usia 1 bulan hingga 16 tahun:
  • IV: 2-4 mg/kg/hari dibagi-bagi setiap 6-8 jam. Maksimum: 200 mg/hari
  • Oral: 2-4 mg/kg sekali sehari, tidak melebihi 150 mg/24 jam.
Dosis ranitidine untuk orang anak-anak dengan refluks asam lambung:
Bayi baru lahir:
  • IV: 1.5 mg/kg IV sebagai dosis loading diikuti 12 jam kemudian dengan 1.5-2 mg/kg/hari IV dibagi-bagi setiap 12 jam. Alternatifnya, infus IV berkelanjutan dapat diberikan dengan rate 0.04 sampai 0.08 mg/kg/jam (1-2 mg/kg/hari) setelah dosis loading sebanyak 1.5 mg/kg sudah diberikan.
  • Infus IV berkelanjutan: Dosis loading: 1.5 mg/kg/dosis, diikuti oleh infus 0.04 oleh 0.08 mg/kg/jam (atau 1 sampai 2 mg/kg/hari).
  • Oral: 2 mg/kg/hari dibagi ke dalam 2 dosis, diberikan setiap 12 jam.
Usia 1 bulan hingga 16 tahun:
  • IV: 2-4 mg/kg/hari dibagi-bagi setiap 6-8 jam. Maksimum: 200 mg/hari. Alternatifnya, infus IV dosis bolus 1 mg/kg bisa diberikan satu kali, diikuti oleh infus IV konstan dengan rate 0.08 hingga 0.17 mg/kg/jam (2 sampai 4 mg/kg/hari).
  • Oral: 4 sampai 10 mg/kg/hari diberikan dalam 2 dosis setiap 12 jam. Maksimum: 300 mg oral per hari.
Dosis ranitidine untuk orang anak-anak dengan Erosive Esophagitis
Usia 1 bulan hingga 16 tahun:
  • IV: 2-4 mg/kg/hari dibagi-bagi setiap 6-8 jam. Maksimum: 200 mg/hari. Alternatifnya, infus IV dosis bolus 1 mg/kg bisa diberikan satu kali, diikuti oleh infus IV konstan dengan rate 0.08 hingga 0.17 mg/kg/jam (2 sampai 4 mg/kg/hari).
  • Oral: 4 sampai 10 mg/kg/hari diberikan dalam 2 dosis setiap 12 jam. Maksimum: 300 mg oral per hari.
Dosis ranitidine untuk orang anak-anak dengan Dyspepsia
Anak-anak 12 tahun ke atas:
  • 75 mg secara oral, satu kali, 30-60 menit sebelum mengonsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan heartburn. Maksimum: 150 mg/24 jam
  • Durasi pengobatan: Tidak boleh lebih dari 14 hari
Dalam dosis apakah Ranitidin tersedia?
  • Tablet, oral 25 mg; 75 mg; 150 mg; 300 mg
  • Kapsul, oral 150 mg; 300 mg;
  • Solution, suntikan: 50 mg/2 mL; 150 mg/6 mL; 1000 mg/40 mL
Efek Samping
Efek samping apa yang dapat dialami karena Ranitidine?
Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi berikut ini: gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Berhenti mengonsumsi ranitidine dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius dari ranitidin seperti di bawah ini:
  • Nyeri dada, demam, napas pendek, batuk dengan lendir hijau atau kuning
  • Mudah lebam atau berdarah, tubuh lemas tanpa sebab
  • Detak jantung lambat atau cepat
  • Masalah dengan penglihatan
  • Demam, sakit tenggorokan, dan sakit kepala disertai ruam kulit yang merah, mengelupas, dan melepuh
  • Mual, sakit perut, demam ringan, hilang napsu makan, urin berwarna gelap, tinja berwarna gelap, jauncide (mata dan kulit menguning)
Efek samping yang tak terlalu serius dari ranitidine meliputi:
  • Sakit kepala (bisa cukup parah)
  • Mengantuk, pusing
  • Masalah tidur (insomnia)
  • Gairah seks menurun, impotensi, atau kesulitan meraih orgasme; atau
  • Mual, muntah, sakit perut
  • Diare atau konstipasi
Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Pencegahan & Peringatan
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Ranitidine?
Jangan gunakan obat ini jika Anda alergi pada ranitidine.
Heartburn kadang mirip dengan gejala serangan jantung. Cari bantuan medis jika Anda mengalami nyeri dada atau dada terasa berat, rasa sakit menyebar ke lengan atau bahu, mual, berkeringat, dan badan terasa sakit.
Apakah Ranitidine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai apakah ranitidine aman bagi ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko pada beberapa penelitian) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
  • A= Tidak berisiko
  • B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian
  • C=Mungkin berisiko
  • D=Ada bukti positif dari risiko
  • X=Kontraindikasi
  • N=Tidak diketahui
Interaksi
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Ranitidine?
Sebelum mengonsumi ranitidine, beri tahu dokter jika Anda sedang dalam pengoatan dengan triazolam (Halcion). Anda mungkin jadi tak dapat mengonsumsi ranitidine, atau dosisnya harus disesuaikan, atau harus menjalani beberapa tes khusus selama pengobatan.

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Ranitidine?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Ranitidine?
Tanya dokter atau apoteker apakah aman Anda mengonsumsi ranitidine jika Anda mengidap:
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit hati
  • Porphyria
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.




SALAM SEHAT GUYS...

Minggu, 06 November 2016

CAPSULA. Kapsul



BAB I
PENDAHULUAN

Pengertian Kapsul
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan macam obat atau lebih dan / atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulasinya kapsul dri gelatin bisa lunak dan bisa juga keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan dipasaran adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam pengobatan. Begitu pula, kapsul dapat dibuat untuk disisipkan kedalam rektum sehingga obat dilepaskan dan diabsorpsi ditempat tersebut, atau isi kapsul dapat dipindahkan dari cangkang gelatin dan digunakan sebagai pengukur yang dini dari obat-obat bentuk serbuk Sedikitinya satu kapsul yang diperdagangkan, Theo-Dur Sprinkle ( Key Pharmacheutikal) yang dianjurkan dipakai dalam hal-hal sebagaia berikut, untuk anak-anak atau pasien lain yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul. Dianjurkan agar isi kapsul, teofilin anhidrat dalam bentuk sustained release, ditaburkan diatas sedikit makanan lunak segera sebelum ditelan.
Awalnya obat  dibuat dari tumbuhan keras, misalnya akar. Kulit kayu, dan kayu yang diberikan dalam bentuk kapsul. Setelah dikenal obat sintetik, kapsul lalu digunakan untuk pemberian obat yang tidak larut, misalnya : kalomel, garam bismuth, merkuri dan kapur.
Sediaan kapsul bisa digunakan untuk pemakaian dalam (secara oral, melalui hidung, melalui rongga tubuh) dan pemakaian Luar (ditaburkan dibagian luar tubuh). Kapsul bisa ditambahkan bahan bioadesif sehingga bisa melekat dan member efek dalam waktu lama.

Pengertian Umum
Sediaan kapsul merupakan partikel zat padat yang mempunyai ukuran 0,1- 10.000 μ. Dalam ilmu farmasi, sediaan kapsul dapat diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang telah dihaluskan. Menurut farmakope Indonesia Edisi IV, sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
Kapsul (FI,III) adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsulKeras dan lunak , Kapsul (FI,IV) adalah sediaan Padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut .
Cangkang dibuat dari :
  • Gelatin
  • Pati
  • Bahan Lain yang cocok (FI,Ed,IV)
Kapsul memiliki nama lain :
  • Hard Capsule atau Kapsul Keras
  • Hard Gelatine Capsule atau Kapsul Lunak
Adapun pemerian dari kapsul adalah sedian bahan aktifnya dapat berbentuk padat atau sediaan padat dengan atau tampa bahan tambahan dan terbungkus cangkang kapsul yang keras terbuat dari gelatin .
Kapsul Berbentuk selindris dengan ukuran kapsul  bermacam – macam mulai yang terbesar 000(Untuk Hewan),00,0,1,2,3,4,dan 5.Dalam pengobatan lazim digunakan adalah 0,1,2,3 dan 4 . Kapasitas Kapsul kira – kira antara 30 mg – 600 mg dan tergantung berat jenis serbuknya.
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:
  • Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
  • Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
  • Lebih enak dipandang
  • Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
  • Mudah ditelan.

BAB II
ISI

PEMBAGIAN KAPSUL
Berdasarkan konsistensi cangkang kapsul
1.      Keras, terdiri 2 bagian, jika ditekan keras.
Cara buat : bisa diisi secara manual dan biasanya cangkang kapsul dpt dbeli / tdk dibuat sendiri. Kapsul ini lebih stabil karena diproduksi dengan tujuan single use.
**Berbahaya bila memasukkan obat dr bahan alam scr keseluruhan dg ampasnya, sebaiknya diekstraksi dulu.

2.    Lunak, terdiri 1 bagian, lebih kenyal, lunak. Pembuatan kapsul ini lebih sulit dibandingkan kapsul keras cz pembuatannya hrs sekaligus. Digunakan utk anak yg gak suka minum obat, misal vit.A, vit.E, minyak ikan. Stabilitas kapsul lunak lebih jelek dari pada kapsul keras karena kapsul lunak berbentuk cair.

Kapsul Gelatin yang Keras
Kapsul gelatin yang keras merupakan jenis yang digunakan oleh ahli farmasi masyarakat dalam menggabungkan obat-obatan secara mendadak dan dilingkungan para penbuat sediaan farmasi dalam memproduksi kapsul umumnya. Cangkang kapsul kosong dibuat darii campuran gelatin, gula dan air, jernih tidak berwarna dan pada dasarnya tidak memepunyai rasa. Gelatin, USP, dihasilkan dari hidrolisis sebagian dari kolagen yang diperoleh oleh kulit, jaringan ikat putih dan tulang belakang binatang-binatang. Dalam perdagangan didapat gelatin dlam serbuk bentuk halus, serbuk kasar, parutan, serpihan-serpihan atau lembaran-lembaran ( Gambar 6-6). Gelatin bersifat stabil diudara bial dalam keadaan kering, akan teteapi mudah mengalami peruraian oleh mikroba bila menjadi lembab atau bial disimpan dalam larutan berair. Oleh karena itu kapsul gelatin yang lunak mengandung lebih banyak uap air daripada kapsul keras, pada pembuatannya ditambahkan bahana pengawet utnuk mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul. Biasanyan kapsul keras gelatin mengandung uap air antara 9-12%. Bilamana disimpan dalam lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, penambahan uap air akan diabsrobsi oleh kapsul dan kapsul kers ini akan rusak dari bentu kekerasannya. Sebaliknya dalam lingkingan udara yang sangat kering. Seabagian dari uap air yang terdapat dalam kapsul gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul ini menjadi rapuh serta mungik akan remuk bila dipegang.
Karena uapa air bisa diabsorbsi atau dilpaskan olah kapsul gelatin, tergantung pada keadaan lingkungan, maka merupakan perlindungan fisik sederhana bila memasukan bahan higroskopis atau yang mudah mencair, Biala akan disimpan dalam ruangan dengan kelembapan tinggi, Bukan merupakan hal yang tidak lazim, kapsul dari bahan yang mudah dipenfaruhi kelembapan dikemas dalam wadah yang mengandung kantung”zat pengering” untuk mencegah kapsul mengabsorbsi uap air dari udara. Dengan atau tanpa”zat pengering” seperti itu kapsul umumnya harus disimpan dalam suasana dengan kelembapan yang rendah.
Walaupun gelatin tidak laurt dalam air dingin tetapi akan melunak setelah mengabsorbsi air yang beratnyabmencapai 10 kali berat gelatin. Beberapa pasien lebih senang menelannya dalam keadaan basah oleh air atau saliva, kerena kapsul ini akan melunak dan dan lebih dapat meluncur dalam tenggorokan dibandingkan dengan kapsui kering. Gelatin larut dalam air panas dan dalam cairan lambung yang hangat, kapsul gelatin melepaskan isinya dengan cepat. Gelatin sebagai protein yang dicerna dan diabsorbsi.
Cangkang kapsul kerasbgelatinharus dibuat dalam dua bagian yaitu badan kapsul dan bagian tutupnya yang lebih pendek. Kedua bagian saling menutupi bila dipertemukan, bagian tutup akan menyelubungi bagian tubuh secara tepat dan ketat. Angkang dibuat secara mekanis dengan mencelupkan batang atau pasak sebesar ukuran yang diinginkan kedalam suatu wadah yang penuh campuran gelatin yang sedang mencair, Kepekatannya diatur oleh temperatur sesuai apa yang diinginkan. Pasak ini terbuat dari bahan pangan yang disepuh perunggu ( manganese bronze) dan dilekatkan pada sebuah lempeng dan dapt mencapai 500 pasak per-lempeng. Tiap lempeng dapat diturunkan secara mekanis sehingga pasak-pasaknya dapat dicelup dalam wadah gelatin yang meleleh dalam periode waktu tertentu. Untuk mendapatkan bagian kapsul dengan panjang dan tebal yang diinginkan. Kemudian pasak-pasak dan lempeng tadi diangkat perlahan-lahan dari wadah gelatin dan gelatin yang melekat dikeringkan perlahan-lahan akibat pengaturan temperatur dan kelembapan udara. ( lihat gambar 6-7 dan 6-8A ). Bila sudah kering, tiap bagian dirapikan sesuai dengan panjangnya, lalu kedua bagian dipertemukan dengan menggunakan mesin, yang penting harus diperhatikan dinding bagian badan kapsul tebalnya harus sedemikian rupa agar bagian tutup dapat cukup dan tepat menyelubunginya. Biasanya pasak untuk bagian tutup pasti harus lebih besar sedikit dari pada pasak untuk bagian badan dari kapsul. Dalam produksi pencelupan, pengeringan, merapikan dan mempertemukan kedua bagian kapsul sebanyak pasak yang terdapat dalam lempeng berputar berulang-ulang memasuki dan keluar dari wadah gelatin leleh.
Beberapa metode pembuatan kapsul secara khusus terdapat pada pabrik farmasi. Satu cara pemberian warna pada gelatin digunakan dalam pembuatan kapsul. Pewarna yang dapat digunakan untuk membuat bagan dari badan dan tutup dari cangkang kapsul boleh warna yang sama maupun berlainan. Dengan berbagaia kombinasi dari bagian-bagian kapsul, akan lebih manis, jelas tampaknya dan kekhususan kapsul dapat disiapkan.
Kapsul tidak tembus cahaya dapat juga disiapkan untuk membuat produksi farmasi pemanis yang khas. Kapsul ini dibuat dengan menambahkan bahan yang tidak larut seperti titan oksida kedalam campuran gelatin. Kapsul untuk tembus cahaya yang berwarna dapat disiapkan dengan menggunakan kedua zat yaitu bahan pembuat tidak tembus cahaya dan pewarna.
Pengusaha pabrik dapat mengubah pembuatan pasak yang biasanya berbentuk bulat menjadi kapsul cangkang yang diproduksi mempunyai bentuk yang khas. Dengan meruncingkan ujung pasak ( cetakan ) pembuatan bagian badan cangkang kapsul dan membundarkan bagian tutupnya, seorang pengusaha pabrik menyiapkan kapsulnya mudah dibedakan dari kapsul produk lain.7 Pabrik lain menghasilkan kapsul dengan kedua ujung baik bagian badan maupun tutupnya meruncing tapi tidak sampai dengan ujungnya.8 Pengusaha pabrik lain-lainya juga membuat kekhususan dari kapsul tahan pecah, tahan bocor, dengan merekatkan sambungan antara kedua bagian cangkang kapsul menggunakan pita gelatin berwarna.9 Melepaskan pita jelas harus dengan merusak, sehingga pita tidak dapat dipasangkan kembali tanpa suatu usaha yang besar dan melekatkan lagi dengan gelatin. Gambar 6-8B menggambarkan penutupan kapsul.
Penemuan baru pada rancangan cangkang kapsul adalah the snap fitTM, coni- SnapTM dan coni- Snap suproTM sebagai suatu kapsul gelatin keras sebagaimana dilukiskan pada gambar 6-9 dan 6-10. Bentuk snap fitTM asli memungkinkan kedua belah cangkang kapsul secara sempurna bergabung pada celah pengunci pada dinding cangkang. Kedua celah ini cocok satu sama lainnya sehingga menjamin penutupan kapsul yang telah diisi. Selama proses penutupan tubuh kapsul dimasukan ketutup kapsul, dengan laju pengisian kapasitas tinggi dari mesin-mesin pengisi kapsul modern ( lebih dari 180.000 kapsul per jam ), sobeknya kapsul ( “ telescoping “ ) dan/peotnya cangkang kapsul terjadi dengan kontak yang sedikit antara kedua bagian bibir kapsul ketika keduanya bergabung. Masalah ini pada dasarnya terjadi pada cangkang kapsul yang berdinding lurus, mengakibatkan perkembangan “ Coni Snap Capsule” dimana bibir tubuh kapsul tidak lurus tetapi meruncing sedikit ( lihat gambar 6-10 ). Hal ini mengurangi bibir kapsul bersentuhan waktu penggabungan dan perlu untuk mengurangi sobeknya kapsul. Pada “ Coni Snap Supro Capsul” bagian atas kapsul diperpanjang sedemikian rupa, diatas bagian bawah yang hanya sisi yang dibundarkan, dapat dilihat pada (gambar 6-10). Membuka kapsul seperti itu yang sudah terisi adalah sulit karena permukaan sebelah bawah memberikan permukaan yang kurang mencengkam untuk menarik kedua belahan tersebut. Hal ini meningkatkan usaha pengamanan dai isi dan keutuhan kapsul. Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya dalam bab ini, pada pembbuatannya kapsul bisa dicetak dengan tulisan-tulisan monogram-monogram daripengusaha pabrik, berupa kekuatan atau kadar obatnya dalam kapsul, kode yang dirancang untuk mengidentifikasi produk, atau beberapa simbol lain supaya produknya menjadimkhas dan memudahkan untuk membedakan dari produk pabrik lainnya, dapat dilihat pada Gambar 6-11

  1. A.    Ukuran Kapsul
Kapsul gelatin kosong dibuat dengan berbagai macam ukuran, bervariasi baik panjang maupun diameternya. Pemilihan ukuran tergantung pada berapa banyak isi bahan yang akan dimasukan kedalam kapsul dan dibandingkan dengan kapasitas isi dari cangkang kapsul. Karena kepadatan dan penekanan dari serbuk atau campuran serbuk akan menentukan berapa jumlah yang dapat ditampung dalam kapsul karena tiap bahan mempunyai sifat-sifat tersendiri. Maka tidak ada pengaturan yang ketat untuk menentukan ukuran kapsul yang tepaat untuk diisi oleh serbuk atau formula tertentu. Bagaimanapun sebagai perbandingan dengan serbuk-serbuk yang dikenal ciri-ciri khususnya ( tabel 16-2). Dan mula-mula ditetapkan ukuran rata –rata dari kapsul yang dapat menampung bahan obat. Setelah percobaan-percobaan baru diambil kesimpulan akhir. Untuk diberikan kepada manusia, kapsul kosong ukuran berkisar daro 000 yang terbesar sampai no 5 yang terkecil yang ada dipasaran, baik yang berwana maupun yang tidak ( Gambar 6-12)10  Ukuran kapsul yang lebih besar dipakai dalam kedokteran hewan.
Kapsul gelatin keras memungkinkan ruang gerak yang lebih luas bagi penentuan obat dalam resep oleh seorang dokter, dimana seorang ahli farmasi dapat sasaran mendadak menyiapkan kapsul yang mengandng bahan obat secara tubggal atau dalam kombinasi dengan dosisi yang sesuai dengan kebutuhan seorang pasien tertentu. Tingkat keleluasaan ini merupakan kelebihan bentuk kapsul daripada tablet yang tidak disiapkan saat ini difarmasi masyarakat.

  1. B.     Persiapan Pengisian Kapsul Gelatin Keras
Persiapan pengisian kapsul gelatin keras dapat dibagi dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:
  1. Persiapan dan pengembangan formulasi serta pemilihan ukuran kapsul
  2. Pengisian cangkang kapsul
  3. Pembersihan dan pemolesan kapsul yang tidak terisi

  1. C.    Formulasi kapsul dan Pemilihan Ukuran Kapsul
Umumnya kapsul gelatin keras dipakai untuk menampung isi antara sekitar 65 mg – 1 gram bahan serbuk, termasuk bahan obat dan bahan pengencer lain yang diperlukan. Sebagaimana terluhat pada tabel 6-2 kapsul terkecil
(no 5) biasanya dapat menampung isi paling sedikit 1 gram atau 65 mg serbuk dari jenis yang dipakai sebagai obat.Aggar kapsul dapat diisisecara penuh biasanya dipakai kapsul dengan ukuran terkecil, Biasanya bahan yang dibutuhkan paling sedikit 65 mg. Bila dosisi obat atau jumlah obat yang akan dimasukan tidak memenuhi untuk mengisi volume kapsul, maka diperlukan penambahan bahan pengisi yang cocok dalamjumlah yang tepat pada bahan obat supaya dapat memenuhi isi kapsul. Bila jumlah bahan obat yang akan diberikan dalam satu kapsul cukup besar untuk mengisi penuh kapsul, bahan pengisi tidak dibutuhkan, Laktosa biasanya dipakai sebagai bahan pengisi dalam pengisian kapsul.
Dalam banyak hal dimana jumlah obat yang dimasukan dalam satu kapsul, berada pada kisaran dosis lazim obat ; satu kapsul diminnum sebagai satu dosis pengobatan tersebut. Dalam hal lain khususunya bila jumlah obat yang merupakan dosis lazim jumlahnya terlalu besar untuk dimasukan kedalam satu kapsul, Untuk obat seperti itu, dosisinya dibagi-bagi dan diperlukan dua kapsul atau lebih. Bagi banyak zat obat , dosis pertama lebih besar daripada dosis-dosis berikutnya, dalam kasus seperti itu lebih banyak jumlah kapsul diperlukan pada awal terapi  daripada terapi selanjutnya. Pada umumnya mula-mula ditentukan jumlah obat yang akan dimasukkan kedalam sebauah kapsul dan baru kemudian jumlah bahan pengisi atau  bahan inert jika ada, berdasarkan kebutuhan tambahan dalam formulasi atau untuk memisahkan komponen kimia yang tidak tersatukan dalam formulasi atau sebagai pelincir untuk memudahkan mengalirnya serbuk ketika menggunakan mesin pengisi kapsul yang otomatis.
Magnesium stearat biasanya dipakai sebagai pelincir pada pembuatan kapsul dan tablet untuk memudahkan mengalirnya bahan obat  masuk kedalam mesin pembuat tablet atau kapsul. Meskipun sejumlah kecil dari magnesium stearat umum dipakai ( seringnya kurang dari 1%) karateristik  sebagai persediaan air dari bahan  yang tidak larut ini dapat menimbulkanpersoalan paa penetrasi dari bentuk sediaan padat oleh cairan lambung yang bertujuanmelarutkannya. Hambatan terhadap penetrasi cairan dan air dapat menunda kelarutan dan absorpsi obat. Dalam praktek penambahan surfaktan dalam formulasi tablet dan kapsul untuk membantu pembasahan dari bahan obat ketika masuk kedalam cairan pencernaan, secara luas diikuti dalam kondustri. Keuntungan dari penambahan zat pembasah dalam formulasi kapsul litium karbonat untuk menambahvkelarutan, telah didemonstrasikan.” Bahkan dalam beberapa hal dimana magnesium stearat atau pelincir lainnya yang tidak larut dalam air  tidak digunakan dalam formulasi kapsul, ketika gelatin dari cangkang kapsul melarut, Serbuk dari obat yang kelarutannya kecil, cenderung mengambang pada permukaan cairan dan menggumpal  untuk kemudian mengurangi kontak udara cairan dan bila pembasahan tidak terjadi secepatnya , pelarutan akan tertunda.
Apakah dengan adanya pelincir, Surfaktan atau beberapa bahan tambahan obat lainnya, formulasi dapat mempengaruhi bioavailabilitas bahan obat dan dapat menyebabkan  perbedaan efek obat, dimana bisa dihadapkan antara dua produk kapsul dengan bahan obat yang sama.
Campuran eutectic dari obat atau campuran obat yang cenderung mencair, mungkin membutuhkan pengisi atau absorben seperti magnesium karbonat, kaolin atau magnesium oksida ringan untuk memisahkan unsu-unsur yang bila terjadi kontak akan bereaksi secara kimia  dan mengabsorbsi bahan-bahan yang dapat mencair. Umumnya bila bahan-bahan ini digunakan untuk tujuan tersebut maka dipakai kurang lebih 120 mg untuk tiap kapsul. Obat-obat yang tidak tersatukan secara kimia dalam suatu formulasi, mungkin dapat dipisahkan secara fisika dengan cara yang sama. Metode lain untuk mengatasi obat-obat tidak tersatukan dalam kapsul yaitu dengan cara menempatkan bahan yang dapat mengganggu kedalam kapsul kecil, lalu kapsul kecil ini dimasukan kedalam kapsul yang lebih besar yang terisi komponen dari formulasi lainnya, disamping kapsul kecil maka tablet kompresi dapat juga digunakan untuk tujuan ini.
Penggunaan tablet kedalam kapsul juga merupakan hal yang biasa terjadi bila terpaksa harus mengisi sejumlah kecil kapsul segera sebelum digunakan, supaya tiap kapsul mengandung sedikit obat yang poten. Dalam hal ini ahli farmasi memasukan sebuah tablet kecil dari obat poten dengan kadar yang diinginkan kedalam tiap kapsul. Utnuk mengisi penuh ruangan kapsul yang tersisa dipakai sejumlah bahan khusus yang kurang penting supaya beratnya lebih sesuai dan/atau bila perlu ditambah bahan-bahan pengencer inert.
Bahan-bahan padat yang akan ditempatkan dalam kapsul harus tercampur sempurna sebelum kapsul dapat diisi. Harus dipertimbangkan masalah kepadatan dan ukuran partikel serbuk-serbuk yang diberikan dalam kombinasi bila akan diisikan kedalam kapsul. Campuran serbuk-serbuk lebih menyatu bila ukuran partikel dan kepadatannya hampir sama.
Kapsul gelatin tidak tepat untuk diisi cairan berair, karena air akan melunakkan gelatin dan menimbulkan kerusakan kapsul . Biasanya hal ini akan cepat menghilangkan kandungan cairan dari kapsul. Tetapi beberapa  cairan tertentu atau minyak atsiri yang tidak mengganggu stabilitas cangkang gelatin, mungkin dapat dimasukkan kedalam kapsul gelatin, lalu disegel untuk  menjamin penyimpanan cairan tersebut, Dalam skala kecil, seorang ahli farmasi biasanya mnmpatkan cairan kedalam badan cangkang kapsul dengan memakai penetes/pipet obat yang telah dikalibrasi, dengan hati-hati dan tidak ada cairan yang tumpah dari kapsul. Kemudian sikat bulu untu yang kecil daipakai untuk melapisi permukaan dalam bagian tutup kapsul dengan air atau cairan gelatin hangat lalu segera diselubungkan kepada bagian badan kapsul dengan satu kali gerakan memutar untuk meratakan cairan tadi sebagai segel. Dalam produksi skala besar cairan-cairan  ini ditempatkan dalam kapsul gelatin lunak yang disegel sewaktu proses pembuatannya dipabrik. Kapsul lunak akan dibahas kemudian dalam bab ini.
Daripada menempatkan ciran dalam kapsul mungkin dalam keadaan tertentu lebih baik mengabsorbsi sebagian cairan dengan suatu serbuk absorben yang inert. Kemudian serbuk ini dimasukan kedalam kapsul dengan cara yang biasa. Apabila cairan ini mudah menguap mungkin kapsulnya perlu disegel.

JUMLAH FORMULA YANG DISIAPKAN. Dalam industri dengan skala kecil atau besar, formula yang yang disiapkan  adalah jumlah obat dan pengisi yang dibutuhkan untuk dimasukan kedalam sejumlah kapsul yang diinginkan. Dalam skala industri ini berartiberibu-ribu kapsul. Sedangkandalam farmasi masyarakat mungkin satu resep perorangan hanya membutuhkan 6-12 kapsul dalam pengolahan pada saat itu. Adanya sedikit kehilangan bahan yang akan diisikan  selama pembuatan campuran (serbuk) atau diwaktu proses pengisian kapsul, tidak akan memberi pengaruh berarti pada penbuatan dalam industri, akan tetapi pada skala kecil misalnya pada pembuatan resep, kehilngan sedikit bahan yang akan diisikan dapat memberi akibat yang cukup besar untuk kapsul yang terakhir. Untuk menjamin isi yang cukup untuk kapsul terakhir padanpembuatan mendadak dari kapsul dalam jumlah kecil. Lingkungan farmasi umumnya memperhitungkan satu kapsul berlebih daripada yang diinginkan pada persiapannya. Ara ini tidak dapat dilakukanuntuk kapsul yang mengandung bahan-bahan yang dikontrol, karena jumlah obat yang digunakan dan yang disebutkan dalam resep harus sangata tepat.

PEMILIHAN UKURAN KAPSUL. Pemilihan dari ukuran yang paling baik ketika formulasi dikembangkan, karena jumlah bahan inert yang digunakan tergantung pada ukuran atau kapasitas kapsul yang dipilih. Apbila formulasi dari bahan obat tidak memerlukan pengisi untuk menambah jumlah serbuknya, maka ukuran kapsul boleh ditetapkan setelah pengembangan dan persiapan formulasi. Sebagaimana telah diketahui, untuk obat-obat dengan dosis besar, jumlah obat dalam kapsul mungkin tidak perlu sama dengan dosis obat tersebtut sepenuhmya. Kapsul lebih kecil mengkin dibutuhkan dalam keadaan-keadaan tertentu dimana obat akan dipakai oleh pasien yang sangat muda atau orang tua sekali dan mungkin diperlukan lebih dari satu kapsul  untuk memberikan dosis dari obat. Kejadian dimana diperlukan kekhususan untuk kapsul kecil, mula-mula ukuran kapsul ditetapkan dan formulasi dapat berdasarkan atas ukuran kapsul. Tergantung pada keadaan dan kebutuhan pasien, ukuran kapsul ditentukan berdasarkan formulasi atau formulasi terpaksa diubah oleh karena ukuran kapsul.
Agar kapsul diisi dengan baik, maka bagian badan kapsul yang diisi oleh campuran obat dan bagian tutupnya diselubungkan serapat-rapatnya. Bagian tutup bukan sja berfungsi sebagai penutup tapi juga menekan dan menahan, oleh karen itu ukuran kapsul harus dipilih sesuai kebutuhan.

Kriteria bahan aktif yg bisa diformulasikan utk :
Kapsul Keras &  Kapsul Lunak
  • Bentuknya kering, semisolid -> isinya serbuk, granul, butiran, tablet .
  • Dpt diisi ddg bhn cair pi penutupan cangkang hrs tepat.
  • Stabil thdp pemanasan/pengeringan
  • Homogen
  • Inert terhadap cangkang
  • Zat aktif tidak mudah teroksidasi
  • Bentuknya harus cair.
  • Berupa minyak-minyak (lipofil).
  • Inert terhadap cangkang
  • Zat aktif labil terhadap pemanasan/pengeringan
  • Zat aktif mudah teroksidasi

  1. D.    Mengisi Cangkang Kapsul
Dalam pengisian kapsul dalam jumlah kecil di bidang farmasi biasanya digunakan metode punch. Dalam metode ini para ahli farmasimengabil sejumlah tertentu dalam kapsul untuk diisi obat dari wadah persediannya. Dengan menghitung kapsul yang dikeluarkan  sebagai langkah pertama, bukan mengambil kapsul kosong dari persediaan dan masing-masing lalu diisi, seorang ahli farmasi menghindari kesalahan dari jumlah kapsul yang diisi dan menghindarkan kapsul kosong dalam persediaan dari pencemaran yang mungkin terbawa melalui ujung-ujung jarinya. Serbuk yang akan dimasukan kedalam kapsul diletakan diatas selembar kertas bersih atau lempeng gelas atau lempeng porselen dan dengan sudip dijadikan seperti barang yang tingginya ¼ – 1/3 dari tinggi bagian bdan kapsul. Kemudian bagian badan kapsul yang kosong dipegang antara jempol dan telunjuk tangan lalu  dipukul-pukulkan / ditekan –tekankan (punch) secara vertikal kepada serbuk dengan betuk padatan tadi sehingga terisi penuh. Beberapa ahli farmasi dalam kerjanya memakai sarung tangan operasi atau sarung tangan dari karet  agar kapsul tidak tersentuh jari yang telanjang. Karena jumlah serbuk yang masuk kedalam kapsul tergantung pada tingkat penekanan, maka ahli farmasi akan menekannya setiap kali memasukan obat dengan gaya  dan tenaga yang sama dan setelah kapsul ditutup, ditimbang untuk mengetahui keseragaman dan ketelitian pengisian. Apabila bahan obat yang tidak berpotensi diisikan kedalam kapsul, kapsul pertama yang diisi harus ditimbang ( dengan menggunakan kapsul kosong yang sama ukurannya diletakkan pada piring timbangan sebelah kiri untuk menghitung berat cangkang). Untuk membantu menetukan ukuran  kapsul yang tepat dan tngkat tekanan yang digunakan pada waktu mengisi kapsul, kapsul-kapsul lain secara periodik ditimbang untuk mengamati keseragaman pekerjaan ini. Apabilaobat brpotensi yang diisikan , maka tiap kapsul harus ditimbang setelah pengisiannya untk menjamin ketepatannya. Pertimbangan seperti ini akan mencegah  terjadinya kesalahan mengisi, kurang tekanan atau kurang mengisikan obat. Setelah bagian badan kapsul diisi dan dtutup oleh bagian tutupnya, maka bagian badan diputar sambil ditekan perlahan-lahan agar menjadi padat sampai diujung tutupnya sehingga hasil produksi ini bagus penampilannya. Beberapa ahli farmasi malah memasukkan obat juga  kedalam bagian tutup kapsul sebelum dipertemukan dengan potongan badannya. Tetapi harus dijaga agar tidak terlalu penuh waktu mengisi kedua bagian kapsul. Bagian harus cukup ketika diselubungkan kebagian badan kapsul.
Bahan granul yang tidak mungkin dimasukan dalam kapsul dengan metode punch, mungkin harus dituangkan kedalam kapsul satu per satu dengan kertas  serbuk setelah ditimbang lebih dahulu.
Para ahli farmasi yang sehari-hari atau sering menyiapkan kapsul dapat menggunakan mesin kapsul yang dioperasikan dengan tangan. Mesin-mesin ini tersedia dengan kapasitas 24,96,100 dan 144 kapsul. Jika dioperasikan secara efisien, maka produksinya mencapai sampai sekitar 2.000 kapsul perhari kerja dengan mesin terkecil dan sampai 2.000 kapsul; perjam kerja dengan mesin terbesar ( Gambar 6-13).
Mesin-mesin yang dikembangkan untuk digunakan dalam bidang industri dapat secara otomatis membuka tutup dari kapsul kosong, mengisi dan memasang kembali tutupnya dan membersihkan bagian luar kapsul dengan kecepatan sampai 165.000 kapsul perjam perunit ( mesin ) (Gambar 6-14). Kebanyakan mesin industri pengisian kapsul dirancang untuk mengisi bagian badan kapsul dengan serbuk obat dan membuang kelebihannya sebelum ditutup ( Gambar 6-15A). Oleh karena itu formulasi setiap kapsul yang diolah stiap industri harus sedemikian rupa isi dari bagian mengandung jumlah serbuk sesuai dengan jumlah obat dan pengisi yang ada secara tepat. Pengamatan secara periodik dilakukan selama proses produksi dengan cara mengambil kapsul yang sedang diproduksi dan ditimbang untuk mengamati jumlah seluruh serbuknya dan menetapkan kadar dari bahan aktifnya. Gambar6-15B menggambarkan diagram aliran proses pengisian kapsul otomatis dimana sejumlah komponen dicampur dan diisikan kedalam kapsul.
USP mempunyai persyaratan standar untuk keseragaman isi dan perbedaan berat yang harus diterapkan untuk menjamin keseragaman tiap kapsul. Ringkasan pengujian ditetapkan sebagai berikut :
Keseragaman isi – tetapkan kadar 10 kapsul, satu per satu sebagaimana dicantumkan dalam monografi masing-masing bahan. Persyaratan untuk keseragaman dosis terletak antara 85 sampai 115% dari yang disyaratakan dalam monografi atau yang ditentukan dalam label. Bila suatu atau lebih unit dosis berada diluar batas tersebut, maka unit tambahan harus ditetapkan kadarnya dan selanjutnya diperoleh persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam USP.
Perbedaan berat.
  • KAPSUL KERAS – Timbang satu per satu secara seksama 10 buah kapsul, hati-hati dalam menjaga identitas tiap kapsul. Isi dari tiap kapsul dikeluarkan dengan cara yang sesuai, isi dari kapsul disatukan.
Timbang secara seksama kapsul kosong satu per satu dan hitung untuk tiap kapsul berat bersih dari isinya dengan cara menguragkan berat cangkang kapsul dari masing-masing berat kotor. Dari hasil penentuan kadar didapat sebagaimana diperinyahkan dalam monografi masing-masing, hitung kandungan zat aktif merata.
  • KAPSUL KERAS – Tentukan berat netto isi dari tiap kapsul sebagai berikut : Timbang dengan seksama 10 kapsul yang dimaksud satu per satu untuk mendapatkan berta kotornya, Hati-hati dalam menjaga identitas tiap kapsul. Kemudian kapsul dibuka dengan memotong dengan cara yang sangat tepat dengan alat pemotong yang kering seperti gunting atau pisau terbuka yang tajam dan mengeluarkan isinya dengan pencucian menggunakan pelarut yang tepat. Biarkan pelarut menguap dari cangkang pada temperatur kamar setelah jangka waktu sekitar 30 menit, lakukan tindakan pencegahan untuk menjaga jangan sampai kehilangan uap air. Timbang masing-masing cangkang dan hitung isi netto. Dari hasil penentuan kadar yang diperoleh sebagaimana diperintahkan dalam masing-masig monografi, hitung kandungan zat aktif dalam tiap kapsul, dengan anggapan distribusi zat aktif merata.

  1. E.     Membersihkan dan Mengilapkan Kapsul
Pada kapsul yang disiapkan dalam skala kecil maupun besar mungkin ada serbuk dan formulasinya yang berceceran diluar kapsul. Serbuk ini mungkin pahit atau tidak enak rasanya sehingga harus dibersihkan sebelum dikemas dan diedarkan demi penyempurnaan penampilannya dan untuk memelihara mutunya supaya tidak mempunyai rasa lain dalam pemakaiannya. Pada produksi skala kecil, kapsul ini dapat dibersihkan satu per satu  dengan kain kasa atau kain potongan kecil. Pada produksi skala besar umumnya mesin pengisi kapsul digabungkan dengan alat pembersih kapsul yang membersihkan bahan yang berlebih sebelum kapsul itu dilepaskan dari peralatannya. Gambar 6-16 memperlihatkan metode membersihkan dan mengkilapkan kapsul gelatin keras dengan menggunakan alat Accela-ota.


Kapsul Gelatin Lunak
Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin di mana gliserin atau alkohol polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik. Kapsul-kapsul ini yang mungkin bentuknya membujur seperti elips atau seperti bola dapat digunakan untuk diisi cairan, suspensi, bahan berbentuk pasta atau serbuk ‘leering.12 Biasanya pada pembuatan kapsul ini, mengisi dan menyegelnya dilakukan secara berkesinambungan dengan suatu mesin khusus. Kapsul lunak yang kosong dibuat dan diberi segel dalam keadaan kedap udara (untuk mencegah kempis dan saling melekat satu dengan lainnya), untuk pengisian kapsul akan dilakukan kemudian, tapi cara ini jarang dilakukan.

Kapsul gelatin lunak menjadi bermanfaat, bila diperlukan langsung disegel begitu obat masukke dalam kapsul. Kapsul menjadi sangat pen-ling’bila diisi dengan obat-obat cair atau larutan obat. Begitu juga obat dari bahan-bahan yang mudah menguap atau obat yang mudah mencair bila terkena udara. Untuk obat-obat ini lebih sesuai menggunakan kap­sul lunak daripada kapsul keras.
Kapsul lunak bentuknya bagus dan lebih mudah ditelan oleh pasien, Tetapi membuatnya tidak mudah kecuali dalam industri skala besar dan menggunakan peralatan khusus (Gambar 6-17).


  • Pembuatan Kapsul Gelatin Lunak
Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dengan cara proses lempeng dengan menggunakan s.eperangkat cetakan untuk membentuk kapsul, atau dengan cara die process (berputar atau bolak-balik) yang lebih efisien dan pro-duktif. Yang dimaksud dengan proses lempeng adalah sebagai berikut: Selembar gelatin hangat yang tidak berwarna ditempatkan pada per mukaan cetakan bagian bawah dan obat yang cair dituangkan ke dalam-nya baru kemudian selembar gelatin lainnya diletakkan di atasnya dan ditekan. Jadi tekanan ini bertindak sebagai pembuat kapsul. Pengisian bahan obat dan pemasangan segelnya dilakukan dalam waktu yang ber-samaan secara serentak, kemudian kapsul yang sudah dicetak dipindahkan dan dicuci dengan pelarut yang tidak mengganggu atau merusak kapsul. Mesin-mesin yang berkecepatan tinggi telah dikembangkan untuk pem-buatan kapsul dengan cara proses lempeng dan  telah digunakan dalam industri sekarang ini.
Akan tetapi, kebanyakan pembuatan kapsul lunak dalam industri besar •dilakukan dengan cara rotary die process, suatu metode yang dikem­bangkan oleh Robert P. Scherer pada tahun 1933. Dengan metode ini eairan gelatin yang dituangkan dari tangki yang terletak di atas, diben-tuk menjadi dua buah pita yang berurutan oleh mesin rotary die (Gam-bar 6-18). Dalam waktu yang bersamaan bahan obat yang akan diisi-kan dan telah diukur, dimasukkan di antara kedua pita secara tepat, ketika itu dies membentuk kantung-kantung dari pita gelatin. Kemudian kantung-kantung gelatin yang telah terisi, disegel dengan tekanan dan panas dan kapsul-kapsul ini akan terlempar dari pita dengan proses yang
sama. Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk . antara lain, bundar, lonjong, bentuk pipa, membujur, dan lain-lainnya. Kapsul-kapsul tersebut dapat juga dibuat dengan satu atau dua macam warna, yang terakhir dengan dua macam warna diberikan dari pemakaian pita gelatin yang berbeda warnanya untuk membuat belahan kapsul. Mesin Kapsul Accogel merupakan penyesuaian yang modern dari metode ini dikembangkan oleh Lederle Laboratories, suatu mesin yang memungkin-kan pemasukan serbuk kering atau cairan ke dalam kapsul gelatin lunak. Dengan menggunakan suatu adaptor, mesin ini dapat memasukkan tablet yang dibentuk sebelumnya ke dalam lapisan gelatin.
Proses dengan die yang bolak-balik kerjanya sama dengan proses yang berputar dalam hal pembuatan pita gelatin dan digunakan untuk mengisi obat, tapi berlainan dalam proses pengisian obat. Pita-pita gelatin dima-sukkan di antara sepasang die yang vertikal dan secara terus-menerus mem-buka dan menutup membentuk jajaran-jajaran kantung pada pita gelatin. Kantung-kantung ini diisi dengan obat dan ditutup serta disegel, kemu-dian dibentuk dan dipotong dari lapisan, di mana kapsul tersebut men-jadi lebih baik setelah melalui mesin. Begitu kapsul ini dipotong dari pita, kapsul tersebut jatuh ke dalam tangki yang didinginkan, yang mencegah-nya untuk saling melekat satu sama lain dan menjadi tumpul.
  • Penerapan Pemakaian Kapsul Gelatin Lunak
Kapsul gelatin lunak dapat digunakan untuk mengisi macam-macam jenis bahan, bentuk cair dan kering. Cairan yang dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak termasuk:13
  1. Yang tidak  tersatukan dengan air, cairan yang mudah menguap dan
    tidak menguap, seperti minyak menguap dan minyak nabati,
    hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alifatik, hidrokarbon yang
    diklorinasi, eter, ester, alkohol dan asam organik.
  2. Yang tersatukan dengan air, cairan yang tidak menguap seperti poli
    etilen glikol dan surfaktan nonionik seperti polisorbat 80.
  3. Yang tersatukan dengan air dan kelompok komponen yang tidak
    menguap seperti propilen glikol dan isopropil alkohol, tergantung
    pada faktor-faktor seperti konsentrasi yang diperlukan dan keadaarr
    kemasannya.
Cairan yang mudah berpindah ke cangkang kapsul tidak dapat dimasuk­kan ke dalam kapsul gelatin lunak. Bahan-bahan ini termasuk air di atas 5%, senyawa organik yang larut dalam air dengan berat molekul rendah dan senyawa yang mudah menguap seperti alkohol keton, asam amino dan ester-ester.
Zat padat dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak dalam ben­tuk larutan dalam cairan pelarut yang cocok sebagai suspensi atau sebagai serbuk kering, granul atau bahan yang dibentuk pelet.
Di antara obat-obat dalam perdagangan yang disiapkan dalam kapsul
gelatin lunak adalah: ethchlorvynol (Placidyl, Abbott), demeclocycline
HC1 (Declomycin, Lederle), chlorotrianisene (TACE, Merrell Dow), chloral hydrate (Noctec, Squibb), digoxin (Lanocaps, Burrough Wellco-me), vitamin A dan vitamin E.
Pengawasan, Perhitungan, Pengemasan dan Penyimpanan Kapsul
Kapsul-kapsul hasil produksi skala kecil ataupun skala besar tidak hanya diuji tentang kadar dan keseragamannya saja, tetapi juga harus dilakukan pemeriksaan secara visual maupun elektronik, supaya tidak terdapat suatu kekurangan pada penampilannya (Gambar 6-19). Semua kapsul yang diproduksi dengan metode yang sama harus seragam dan sesuai dengan warna, isi dan bentuknya. Di mana seorang ahli farmasi secara mendadak
membuat campuran obat untuk diisikan ke dalam kapsul di farmasi masyarakat, dia harus hati-hati dalam menyiapkan kapsul yang seragam dan sama. Dalam pembuatan kapsul skala besar, mesin pembuat kapsul otomatis yang berkapasitas tinggi mampu memproduksi sejumlah besar kapsul secara serentak dan hal ini harus diawasi secara visual atau secara elektronik, setelah kapsul yang diproduksi meninggalkan mesin dan masuk ke dalam ban berjalan. Bila sejumlah kapsul bergerak/berjalan terlalu cepat maka beberapa kerusakan mungkin terjadi dalam mekanisme pem­buatan kapsul ini dan perlu diperiksa oleh masinisnya.
Dalam bidang farmasi kapsul-kapsul yang dibuat bVru atau kapsul yang diambil dari kemasan dalam persediaan kapsul dari pabrik biasanya dihi-tung dengan tangan, dengan menggunakan nampan penghitung yang sudah dirancang untuk mempermudahkan perhitungan dan menjamin kebersihan pemindahan kapsul ke dalam wadah yang terakhir. Nampan hitung Abbott seperti dilukiskan pada Gambar 6-20, merupakan salah satu contoh nampan hitung. Dalam menggunakan nampan ini, se-orang ahli farmasi akan menuahgkan kapsul atau tablet dari sum-bernya ke dalam nampan yang bersih dan dengan menggunakan su serbuk kering, granui atau bahan yang dibentuk pelet.
Di antara obat-obat dalam perdagangan yang disiapkan dalam kapsul gelatin lunak adalah: ethchlorvynol (Placidyl, Abbott), demeclocycline HC1 (Declomycin, Lederle), chlorotrianisene (TACE, Merrell Dow), chloral hydrate (Noctec, Squibb), digoxin (Lanocaps, Burrough Wellcome), vitamin A dan vitamin E.

Pengawasan, Perhitungan, Pengemasan dan Penyimpanan Kapsul
Kapsul-kapsul hasil produksi skala kecil ataupun skala besar tidak hanya diuji tentang kadar data keseragamannya saja, tetapi juga harus dilakukan pemeriksaan secara visual maupun elektronik, supaya tidak terdapat suatu kekurangan pada penampilannya (Gambar 6-19). Semua kapsul yang diproduksi dengan metode yang sama harus seragam dan sesuai dengan warna, isi dan bentuknya. Di mana seorang ahli farmasi secara mendadak membuat campuran obat urttuk diisikan ke dalam kapsul di farmasi masyarakat, dia harus hati-hati dalam menyiapkan kapsul yang seragam dan sama. Dalam pembuatan kapsul skala besar, mesin pembuat kapsul otomatis yang berkapasitas tinggi mampu memproduksi sejumlah besar kapsul secara serentak dan hal ini harus diawasi secara visual atau secara elektronik, setelah kapsul yang diproduksi meninggalkan mesin dan masuk ke dalam ban berjalan. Bila sejumlah kapsul bergerak/berjalan terlalu cepat maka beberapa kerusakan mungkin terjadi dalam mekanisme pem­buatan kapsul ini dan perlu diperiksa oleh masinisnya.
Dalam bidang farmasi kapsul-kapsul yang dibuat baru atau kapsul yang diambil dari kemasan dalam persediaan kapsul dari pabrik biasanya dihi-tung dengan tangan, dengan menggunakan nampan penghitung yang sudah dirancang untuk rnempermudahkan perhitungan dan menjamin kebersihan pemindahan kapsul ke dalam wadah yang terakhir. Nampan hitung Abbott seperti dilukiskan pada Gambar 6-20, merupakan salah satu contph nampan hitung., Dalam menggunakan nampan ini, seorang ahli farmasi akan menuangkan kapsul atau tablet dari sum-bernya ke dalam nampan yang bersih dan dengan menggunakan sudip menghitung jumlah kapsul atau tablet yang diperlukan, setelah dihitung disapunya ke dalam bak. Bila jumlah yang sudah betul ber-ada dalam’ bak, ahli farmasi menutupkan penutup bak, mengam-bil kembali nampan, mengembalikan kapsul-kapsul yang tidak ter-hitung ke dalam wadah kapsul yang belum dihitung, yang letaknya di mulut bagian belakang nampan tersebut, tempatkan isi dari resep pada bagian bak yang terbuka dan dengan hati-hati pindahkan kapsul atau tablet tadi ke dalam wadah, dengan cara ini kapsul atau tablet akan tetap tidak tersentuh oleh tangan ahli farmasi. Untuk mencegah pencemaran jika telah selesai menghitung, nampan harus dibersihkan, terutama setelah digunakan untuk menghitung tablet yang tidak disalut, karena serbuk cenderung menempel pada nampan.
Dalam skala besar, seperti yang terjadi dalam farmasi rumah sakit, mesin hitung otomatis yang kecil dan mesin pengisi wadah menjadi lebih populer dan berguna. Beberapa mesin hitung ini diperlihatkan dalam Gam-bar 6-21 dan 6-22.
Dalam skala industri, bentuk sediaan padat dapat dihitung mengguna-kan semacam nampan hitung yang besar. Operatornya menuangkan se-jumlah dosis di atas nampan dengan kolom-kolom dalam jumlah tertentu, memutar nampan sampai setiap kolom terisi tablet atau kapsul, dan sisanya dibiarkan ke luar dari nampan. Kemudian yang telah dihitung da­lam kolom tadi dipindahkan ke dalam wadah. Metode ini secara luas telah diganti dengan peralatan yang sangat otomatis, baik dalam perhitungan maupun penuangannya ke dalam wadah. Mesin-mesin telah dikembangkan untuk menghitung dan mengisi berlusin-lusin atau lebih wadah secara simultan, pemasangan tutup, menggerakkan botol yang telah diisi dalam jalur produksi, di mana pengawasan pemasakan label dan pengemasan akhir memasukkan ke dalam karton dilakukan dengan sekali tempuh. Gambar 6-23 memperlihatkan salah satu dari mesin tersebut.
Kapsul biasanya dikemas dalam wadah dari plastik, beberapa berisi kan-tung bahan petigering untuk mencegah terjadinya absorpsi kelebihan uap air oleh kapsul. Kapsul lunak mempunyai kecenderungan yang lebih besar dibandingkan dengan kapsul keras untuk melunak dan melekat satu sama lainnya. Kapsul-kapsul ini haras disimpan pada tempat yang dingin dan keririg. Pada kenyataannya semua kapsul tahan lama disimpan dalam wadah yang tertutup dengan segel di tempat dingin dengan kelembapan rendah.
Unit dosis dan kemasan dalam strip dari sediaan bentuk padat, khu-susnya oleh seorang ahli farmasi diberikan pada pelayanan di rumah perawatan orang tua dan rumah sakit, menyediakan pemeliharaan keber-sihan dari obat-obatan, memudahkan pengenalan dan keamanan dalam pertanggungjawaban pengobatan. Jenis peralatan untuk mengemas strip dalam skala kecil dan kemasan unit dosis kapsul dan tablet dalam per-dagangan di perlihatkan berturut-turut dalam Gambar 6-24 dan 6-25.


(•-.■•
Kapsul – Kapsul Resmi
Dikenal lebih dari beratus-ratus obat resmi dalam bentuk kapsul, me-wakili kelompok obat-obat yang sangat luas. Sebagai contoh dari obat ini didapat dalam Tabel 6-3. Sebagai tambahan, beberapa ratus produksi obat lain yang ada dalam perdagangan dalam bentuk kapsul. Kebanyakan kapsul resmi yang dikenal mengandung satu macam obat. Hal ini menun-jukkan praktek pengobatan masa kini, di mana penulisan resep diutama-kan untuk menyembuhkan penyakit dengan satu macam obat. Jika lebih dari satu macam obat diperlukan, dapat dituliskan produk obat dalam kombinasi atau obat yang terpisah-pisah. Produk obat kombinasi biasanya berada di antara obat-obat yang dijual bebas di mana pasien dapat me-mesan untuk pengobatan sendiri gejala-gejala yang kompleks seperti flu.

Bentuk-bentuk Kapsul yang Khusus
Terdapat beberapa bentuk kapsul khusus yang mengandung obat-obat yang harus di lepaskan secara pelepasan kendali.



CARA PEMBUATAN DALAM RESEP

Konsitensi obat yang dimasukan kedalam kapsul dapat berupa serbuk , zat cair , granul .
Contoh :
Yang Berupa Serbuk                :          Erythrocin caps
Incidal caps
Kemicetin caps.
Yang Berupa Cairan                :          Oleum Chenopodii
Yang Berupa Granul               :           Eryc caps
Excelase caps
Hard caps                               :            Librium,Terramycin,Juvelon
Soft caps                                :            Natur-E 100 .Super Tetra, Levertran caps

Kapsul memiliki  sifat – sifat yang menguntungkan yaitu :
1.    Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
2.    Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak
3.    Tepat untuk Oat yang teroksidasi dan mempunyai bau dan rasa yang tidak enak
4.    Bentuk Kapsul Mudah ditelan dibanding bentuk tablet
5.    Catatan            : Setelah cangkang larut dalam lambung dan bahan aktif bebas serta
6.    terlarut maka akan terjadi proses absoropsi yang terjadi di Gastro
7.    intestinal (GIT).

Pembuatan kapsul dengan cara yaitu bila obat – obatanya berupa , maka setelah obat – obataya dan bahan tambahan / pengisi dicampur dan diserbukan ( Cara Seperti pada pembuatan serbuk ).
Lalu dibagi – bagi sama banyak . Kemudian dimasukan kedalam kapsul .Pilih kapsul yang sesuai dengan volume serbuknya .Bila setelah obat dimasukan ke dalam kapsul dan apabila ada serbuk yang melekat pada kapsul ,maka kapsul tersebut dibersihkan dengan kapas atau kertas tissue.
Penyimpanan disimpan ditempat yang sejuk kering , tertutup rapat dan diberi zat pengering .Bila kapsul disimpan ditempat yang kelembapanya rendah ,maka kapsul akan rapuh .Bila kapsul disimpan di kelembapan yang tinggi maka kapsul akan lembek ( Saling melekat ).


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sediaan kapsul adalah bahan yang dapat merusak cangkang kapsul antara lain adalah :
1.Mengandung campuran eitecticum (memiliki titik lebur lebih rendah daripadatitik lebur semula pada zat yang dicampur) sehingga menyebabkan kapsul rusak atau lembek. Hal ini diatasi dengan menambahkan baha yang inert pada masing-masing bahan, baru kedua bahan dicampurkan.
2.Mengandung zat yang higroskopis. Serbuk yang mudah mencair seperti KI, NaI, NaNO2 akan merusak dinding kapsul sehingga mudah rapuh karenameresap air dari cangkang kapsul. Sehingga penambahan bahan inert dapatmenghambat proses ini.4
3.Serbuk yang mempunyai bobot jenis ringan atau berbentuk kristal harus digerusterlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam kapsul.
4.Bahan cairan kental dalam jumlah sedikit dapat dikeringkan denganmenambahkan bahan inert baru dimasukkan ke dalam kaspul.
5.Untuk minyak lemak dapat langsung dimasukkan dalam kapsul kemudianditutup tetapi minyak yang mudah menguap harus diencerkan terlebih dahuludengan minyak lemak sampai kadarnya 40% sebelum dimasukkan ke dalamkapsul agar tidak merusak dinding kapsul.

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
  1. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkangkeras atau lunak yang dapat larut
  2. Kapsul terdiri atas kapsul keras (capsulae durae) dan kapsul lunak (capsulae molles).
  3. Kapsul harus memiliki syarat sebagai berikut yaitu keseragaman bobot, waktu hancur, keseragaman sediaan dan uji disolusi.
  4. Kapsul selain memiliki keuntungan juga memiliki kerugian.
  5. Dalam pembuatan sediaan kapsul harus diperhatikan sifat dari bahanyang dipergunakan.
  6. Kapsul dapat diisi dengan 3 cara yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan alat mesin

















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV . Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Anief, Moh. 2007.Farmasetika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Syamsuni. 2006.
Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Penerbit BukuKedokteran. Jakarta.