PERAN
MIKROORGANISME DALAM MENDUKUNG PERTANIAN ORGANIK
Mikroorganisme, terutama bakteri dan jamur,
banyak dimanfaatkan dalam budidaya tanaman. Peran mikroorganisme dalam
pertanian organik umumnya sebagai pupuk maupun pestisida. Aplikasi
mikroorganisme dalam pertanian organik adalah untuk menurunkan kandungan kimia
dalam produk-produk pertanian dan mengurangi pencemaran untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Beberapa jenis mikroorganisme berfungsi sebagai pupuk,
bio dekomposer, penghasil zat pengatur tumbuh dan biopestisida. Mikroorganisme
yang berfungsi sebagai bio dekomposer akan mendegradasi selulosa dan lignin
sehingga bahan organik tersedia untuk tanaman. Selain itu ada juga
mikroorganisme yang langsung diaplikasikan ke tanaman sebagai pupuk hayati untuk
meningkatkan kesuburan tanah.Beberapa spesies ada juga yang berfungsi sebagai
penghasil zat pengatur tumbuh. Mikroorganisme juga dapat dimanfaatkan sebagai
biopestisida untuk proteksi tanaman melalui kompetisi, antibiosis/lisis,
menginduksi kekebalan tanaman terhadap penyakit dan hyphal interference.
PENGGUNAAN
MIKROORGANISME DALAM PERTANIAN ORGANIK
Salahsatu persyaratan
dalam pertanian organik adalah penggunaan agensia hayati dalam pengendalian OPT
maupun peningkat kesuburan tanah. Oleh karena itu penggunaan bahan kimia
sintetis seperti pestisida, pupuk maupun zat pengatur tumbuh (ZPT)
Pupuk hayati (bio-fertilizer)
Pupuk
hayati, merupakan pupuk yangsecara tidak langsung menyediakan hara untuk
tanaman. Pupuk hayati dapat diartikan sebagai sediaan yang mengandung
mikroorganisme hidup tertentu yang berfungsi sebagaipemfiksasi N, pelarut P,
selulolitik mikroorganisme (dekomposer) atau penghasil ZPT untuk diaplikasikan
pada benih, tanah atau kompos dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah
mikroorganisme yang bermanfaat dan mempercepat proses untuk meningkatkan
ketersediaan hara untuk diserap tanaman.
Beberapa contoh
mikroorganisme yang telah lazim digunakan sebagai pupuk hayati dalam budidaya
tanaman:
a. Bakteri pemfiksasi N. Fiksasi N
merupakan proses enzimatik yang melibatkan enzim nitrogenase. Contoh bakteri
pemfiksasi N diantaranya Rhizobium sp, Bradyrhizobium sp,
Azotobacter sp dan Azorhizobium caulidans. Bakteri pemfiksasi N
memetabolisme eksudat akar dan menyediakan nitrogen untuk tanaman.
b. Pelarut P. Mikroorganisme
menghasilkan enzim fosfatase yang mengubah organik P menjadi P anorganik
sehingga tersedia untuk tanaman. Contohnya adalah Bacillus sp,
Pseudomonas sp (bakteri) dan Aspergillus sp, Penicillium sp.
Biodekomposer
Mikrorganisme
yang berfungsi sebagai dekomposer akan menguraikan bahan organik dan mendukung
proses mineralisasi dalam tanah.
Biopestisida
Mikroorganisme
yang bersifat antagonis dapat langsung menghambat patogen dengan cara (1)
sekresi antibiotik, racun atau biosurfaktan, (2) kompetisi dalam kolonisasi dan
nutrisi, (3) kompetisi dalam mendapatkan mineral, (4) menurunkan patogenisitas
OPT dan (5) parasitisme dengan mensekresi enzim penghancur dinding seperti
chitinases and β-1,3-glucanase (Berg, 2009; Nasahi 2010). Beberapa
penelitian di laboratorium secara in vitro telah membuktikan bahwa 1-35%
mikrorganisme yang diambil dari habitat yang sama dengan tanaman inangnya
memiliki karakter antagonis yang dapat menghambat perkembangbiakan patogen
tanaman yang dapat menyerang tanaman inang.
Kompetisi
Kompetisi
dapat terjadi melalui :
(1)
kompetisi tempat (colonization site)
(2)
kompetisi nutrisi
(3)
kompetisi mineral dan
(4)
menghasilkan antibiotic untuk menekan populasi pathogen
Antibiosis/lisis
Beberapa
mikroorganisme mampu menghasilkan antibiotik ataupun enzim misalnya glucanase
dan chitinase untuk mendegradasi sel-sel mikroba (Nasahi, 2010). Pseudomonas
mengendalikan Fusarium oxysporum dan Aspergillus niger dengan
mensekresi metabolit sekunder yang mampu melarutkan chitin yang merupakan
komponen penting dinding sel jamur (Singh et al., 2011). Beauvaria
basiana mengontrol serangga Myzus persicae Sulzer (Hemiptera:
Aphididae) dan Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero (Hemiptera:
Pseudococcidae) dengan menghasilkan enzim protease, kitinase, dan lipase yang
menyerang dan melarutkan komponen penyusun kutikula serangga.
Tabel
1. Bakteri penghasil ZPT. Jenis ZPT
|
Bakteri
|
IAA
|
Aeromonas
veronii Agrobacterium sp. Alcaligenes piechaudii Azospirillum brasilense
Bradyrhizobium sp. cloacae Enterobactersp. Rhizobium leguminosarum
|
Sitokinin
|
Paenibacillus
polymyxa Pseudomonas fluorescens leguminosarum
|
Giberelin
|
Bacillus
sp
|
ACC
deaminase
|
Alcaligenes
sp. Bacillus pumilus Enterobacter cloacae
|
Kesimpulan
Peranan
mikroorganisme dalam mendukung pertanian organik terutama ditunjukkan oleh
perannya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia.
Mikroorganisme yang banyak berperan dalam pertanian berasal dari kelompok
bakteri, jamur, virus dan nematode. Peranan mikroorganisme dalam pertanian
adalah sebagai pupuk, bio dekomposer, penghasil zat pengatur tumbuh dan
biopestisida sehingga dapat mensubstitusi penggunaan bahan kimia yang
berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar